![Image result for mao zedong](https://vignette.wikia.nocookie.net/real-life-villains/images/3/3e/Mao_Zedong.jpg/revision/latest?cb=20151009204508)
Mao
Zedong / Mao Tse Tung (26 Desember 1893 – 9 September 1976) lahir di Shounan
Provinsi Hunan, Cina tengah dalam keluarga petani kaya. Keluarga Mao Zedong
terdiri atas lima anak laki-laki dan dua anak perempuan. Mao Zedong adalah yang
tertua, lalu Zemin, serta Zetan yang termuda adalah ketiga anak yang
dapat bertahan. Mao Zedong pada masa kecilnya bertabiat keras dan suka
membantah, akibatnya sering mendapat pukulan dari ayahnya yang sama-sama
kerasnya. Sejak usia 17 tahun (1911), Mao telah meninggalkan rumah dan mengecap
pendidikan modern yang sedang tren seperti hukum, perdagangan, militer,
dan jurnalistik sebelum akhirnya masuk akademik pelatihan guru.
Setelah menyelesaikan pendidikannya sebagai guru, beliau bersama dengan
beberapa rekannya pindah ke ibukota, dan di sana beliau bekerja sebagai penjaga
perpustakaan di sebuah perpustakaan universitas di ibukota, Beijing selama 6 bulan.
Selama 6 bulan tersebut, Mao banyak membaca buku-buku tentang ajaran Marxisme
dan komunis. Tahun 1920, Mao mengakui ajaran Komunisme dan bercita-cita untuk
menjadikan cina sebagai sebuah negara yang kukuh dan makmur. Tahun 1921, Mao
bergabung dalam sebuah partai komunis cina (PKC) sebagai salah satu dari 12
pendiri yang memimpin cabang partai di provinsi Hunan. Tahun 1935, Mao berhasil
memegang kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin partai dan berusaha menggantikan
sistem pemerintahan partai Nasionalis pimpinan Chiang Kai-Shek. Hingga Pada
akhirnya pada tanggal 1 oktober 1949, partai komunis Cina di bawah kepemimpinan
Mao Zedong berhasil menguasai seluruh daratan cina. Peristiwa tersebut
menandakan kemenangan Partai Komunis Cina terhadap Partai Nasionalis dalam
perang saudara dan ditandai dengan penggagasan Republik Rakyat Cina (RRC). 9
September 1976, Mao Zedong meninggal akibat penyakit sklerosis lateral
amiotrofik (SLA), salah satu penyakit neuron dalam sistem syaraf dimana sel-sel
tertentu di dalam otak dan sumsum tulang belakang mati secara perlahan,
melemahkan otot hingga menyebabkan kelumpuhan.
Mao Zedong memiliki peran yang sangat besar di dalam membawa
perkembangan revolusi setelah negara Republik Rakyat Cina (RRC)
mendapatkan kemerdekaan. Mao Zedong menyadari bahwa setiap ketertinggalan di
dalam aspek pendidikan, industri, pendidikan, dan lain sebagainya hanya dapat
diselesaikan dengan melaksanakan revolusi. Pada saat ini, negara Cina merupakan
negara komunis terbesar di dunia. Mao Zedong disebut sebagai bapak revolusi
terbesar di negara tersebut. Pada dasarnya, negara Cina atau disebut negara
Tingkok, awalnya memiliki peradaban dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan di dalam kehidupan bermasyarakat, akan tetapi setelah di jajah oleh
negara Jepang dan negara lainnya, hal-hal tersebut memudar. Ketika Mao
Zedong, memulai dan melaksanakan revolusi di negara Cina, tindakan tersebut
membawa dampak yang sangat kuat terhadap politik dan perekonomian (Usman,
2009).
Pada dasarnya, Mao Zedong memiliki peran di dalam menegakkan kemerdekaan negara Republik Rakyat Cina. Mao Zedong dipercaya memiliki ide yang sangat baik di dalam memerhatikan segala perubahan di dalam hidup bermasyarakat, termasuk masyarakat yang bersikap kapitalis. Hal ini dapat terlihat di dalam cara dan setiap perubahan yang dilaksakakan di dalam lima tahun pertama memimpin negara tersebut sekitar tahun 1949-1954. Mao Zedong memiliki tindakan membawa perubahan secara mikro, membuat dan mengatur segala kehidupan bermasyarakat melalui UUD (Undang-undang dasar) dan secara makro, Mao dapat menggerakkan seluruh masyarakat secara aktif di dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuat. Hal ini membuat Mao Zedong menjadikan tokoh yang diperhatikan dan diperhitungkan di dalam membawa perubahan di Negara Republik Cina. Dasar pemikiran Mao Zedong sangat berdampak terhadap kepemimpinan berikutnya di dalam memimpin negara tersebut (Usman, 2009).
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_v2K8256TRjy3r5nWq7Yl-L0SqzpU1bwr1SY5SA0AG2hJ-VzpL9gO1EuGbsyIRsKmwwhTrr0vh8TPa-tq7ygn_kLExTOUVsDOj2DvkuxnfoaVH6EwX_JKefSrK7tosXkWpSQ8h9vtgRUsQi=s0-d)
Pada dasarnya, Mao Zedong memiliki peran di dalam menegakkan kemerdekaan negara Republik Rakyat Cina. Mao Zedong dipercaya memiliki ide yang sangat baik di dalam memerhatikan segala perubahan di dalam hidup bermasyarakat, termasuk masyarakat yang bersikap kapitalis. Hal ini dapat terlihat di dalam cara dan setiap perubahan yang dilaksakakan di dalam lima tahun pertama memimpin negara tersebut sekitar tahun 1949-1954. Mao Zedong memiliki tindakan membawa perubahan secara mikro, membuat dan mengatur segala kehidupan bermasyarakat melalui UUD (Undang-undang dasar) dan secara makro, Mao dapat menggerakkan seluruh masyarakat secara aktif di dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuat. Hal ini membuat Mao Zedong menjadikan tokoh yang diperhatikan dan diperhitungkan di dalam membawa perubahan di Negara Republik Cina. Dasar pemikiran Mao Zedong sangat berdampak terhadap kepemimpinan berikutnya di dalam memimpin negara tersebut (Usman, 2009).
Mao Zedong adalah ketua pertama partai komunis yang membawa
perubahan terhadap masyarakat Cina dan percaya bahwa setiap gerakan yang telah
dilaksanakan dapat membawa perubahan menuju hal yang lebih baik. Mao bertindak
sangat serius terhadap setiap orang yang sejalan dengan setiap kebijakan yang
dilaksanakan di dalam kehidupan bermasyarakat. Pada masanya, Mao Zedong juga
dipercaya dapat menyatukan orang yang bersebelahan dengan kebijakannya. Mao
Zedong dikenal sebagai pemimpin yang memiliki karakter yang bertanggung jawab
serta bersedia mendengarkan pendapat teman-teman di dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab. Di bawah kepemimpinan Mao, Negara Cina menjadi
masyarakat yang paling sosialis di bumi setelah Rusia pada waktu itu. Setiap
kebijakan yang dilaksanakannya di dalam melaksanakan revolusi negara Cina
menarik perhatian dunia karena keberhasilannya membawa bangkit masyarakat Cina
melawan sistem kapitalis dan membawa Negara Cina menjadi masyarakat yang
komunis (Usman, 2009).
Selama kepemimpinan Mao, beliau juga membangun relasi dengan
masyarakat Cina yang berada di negara perantauan dalam mengembangkan setiap
kebijakan yang dilaksanakan, khususnya dalam aspek ekonomi. Gerakan revolusi
yang dilaksanakan oleh partai komunis disebut “gerakan lompatan jauh kedepan”.
Mao Zedong melaksanakan gerakan revolusi sekaligus diberbagai bidang sehingga
sistem kapitalis yang ada di dalam hidup masyarakat dapat hilang. Mao Zedong
mempercayai bahwa perkembangan di berbagai bidang saling bergantung sehingga
dapat melibatkan masyarakat secara luas. Tujuan utama gerakan lompatan jauh ke
depan adalah mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa melalui bidang industri,
sehingga masyarakat juga dapat terlibat secara aktif. Mao mampu menggerakkan massa
yang basisnya adalah mahasiswa dalam menjalankan setiap kebijakannya. Mao
Zedong juga memiliki ketegasan terhadap setiap orang yang menentang kebijakan
yang dilakukan di dalam kehidupan bermasyarakat. Akibatnya, banyak tahanan yang
meninggal tanpa adanya pengadilan (Usman, 2009).
Mao Zedong juga berusaha untuk membangun motivasi masyarakat,
karena Mao percaya bahwa sistem revolusi yang dilaksanakan harus bersifat
seimbang. Mao Zedong juga percaya bahwa sistem revolusi yang dilaksanakan bersifat
berkesinambungan di dalam hidup masyarakat. Oleh karena itu, Mao Zedong
berusaha mendidik masyarakat untuk memahami kebijakan yang dilaksanakan dengan
melibatkan masyarakat. Kebijakan yang dilaksanakan Mao Zedong dapat memberikan
keuntungan secara langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena
itu, Mao Zedong merupakan tokoh yang sangat diperhatikan dan diperhitungkan
dalam membawa revolusi terhadap masyarakat.
Pada masa pemerintahan Mao Zedong, setiap kebijakan yang
dilaksanakan menyerupai kebijakan birokrasi pada era Kekaisaran. Mao menetapkan
kebijakan hukum publik di dalam melaksakan sistem yang telah ditetapkan. Setiap
kebijakan yang dilaksanakan oleh Mao Zedong memberikan dampak bahwa pembayaran
yang bersifat berlebihan kepada pemerintah. Mao Zedong juga menggunakan sistem
jaringan di dalam mempertahankan jabatan yang sedang dijalankan. Salah satu
tindakan yang dilaksanakan adalah mengadu domba jenderal yang ada di negara
Cina yang bernama Lin dan Peng. Mao Zedong berpihak kepada Lin karena Lin
mendukung setiap kebijakannya. Mao Zedong mengajak Lin untuk menjatuhkan pihak
yang menentang otoritasnya. Sebagai hadiah untuk Lin, Mao Zedong memberikan
gelar kepada Lin dengan sebutan rekan seperjuangan. Setiap perjuangan yang
dilakukan oleh Lin hanya untuk memperkuat posisi Mao Zedong. Sampai di
suatu kondisi Mao Melihat bahwa Lin tidak dibutuhkan lagi dan tidak memberikan
peran yang stategis dan menunjukk Zhiu Entai untuk menggantikan Lin. Akan
tetapi Lin mengetahui kebijkan tersebut sehingga Lin berencana untuk mengkudeta
pemerintahan Mao Zedong. Ide Lin tersebut dapat dengan cepat diketahui oleh Mao
Zedong sehingga Lin tewas ketika ingin berangkat ke Uni Soviet (Haley. G. T.,
Haley. U., & Tan. C. T, 2004).
Bibliografi
Usman, A. R. (2009). Etnis
Cina perantauan di Aceh. Jakarta: yayasan Pustaka Obor Indonesia [google
book version] diakses dari https://books.google.co.id/books?
id=oJTnDQAAQBAJ&pg=PA104&dq=pengaruh+mao+zedong&hl=jv&sa=X&ved=0ahUKEwiu85nF8fjfAhXGdn0KHQB7AAUQ6AEILDAB#v=onepage&q=pengaruh%20mao%20zedong&f=false pada tanggal 24 januari 2019 jam 23.14 WIB.
Haley. G. T., Haley. U., & Tan. C. T. (2004). The
chinese tao of business: Rahasia Kesuksesan
dan Keunggulan Strategi Bisnis Pengusaha Cina. Jakarta: Penerbit Hikmah. [google book version] diakses dari https://books.google.co.id/books?id=oJASrIt0eicC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false pada tanggal 24 Januari 2019 jam 23.05 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar