Halaman

Selasa, 22 Januari 2019

Biografi Mao Zedong


Foto kecil Mao  Zedong
Mao Zedong / Mao Tse Tung (26 Desember 1893 – 9 September 1976) lahir di Shounan Provinsi Hunan, Cina tengah dalam keluarga petani kaya. Keluarga Mao Zedong terdiri atas lima anak laki-laki dan dua anak perempuan. Mao Zedong adalah yang tertua, lalu Zemin, serta  Zetan yang termuda adalah ketiga anak yang dapat bertahan. Mao Zedong pada masa kecilnya bertabiat keras dan suka membantah, akibatnya sering mendapat pukulan dari ayahnya yang sama-sama kerasnya. Sejak usia 17 tahun (1911), Mao telah meninggalkan rumah dan mengecap pendidikan modern yang sedang tren seperti hukum, perdagangan, militer, dan  jurnalistik sebelum akhirnya masuk akademik pelatihan guru. Setelah menyelesaikan pendidikannya sebagai guru, beliau bersama dengan beberapa rekannya pindah ke ibukota, dan di sana beliau bekerja sebagai penjaga perpustakaan di sebuah perpustakaan universitas di ibukota, Beijing selama 6 bulan. 
Selama 6 bulan tersebut, Mao banyak membaca buku-buku tentang ajaran Marxisme dan komunis. Tahun 1920, Mao mengakui ajaran Komunisme dan bercita-cita untuk menjadikan cina sebagai sebuah negara yang kukuh dan makmur. Tahun 1921, Mao bergabung dalam sebuah partai komunis cina (PKC) sebagai salah satu dari 12 pendiri yang memimpin cabang partai di provinsi Hunan. Tahun 1935, Mao berhasil memegang kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin partai dan berusaha menggantikan sistem pemerintahan partai Nasionalis pimpinan Chiang Kai-Shek. Hingga Pada akhirnya pada tanggal 1 oktober 1949, partai komunis Cina di bawah kepemimpinan Mao Zedong berhasil menguasai seluruh daratan cina. Peristiwa tersebut menandakan kemenangan Partai Komunis Cina terhadap Partai Nasionalis dalam perang saudara dan ditandai dengan penggagasan Republik Rakyat Cina (RRC). 9 September 1976, Mao Zedong meninggal akibat penyakit sklerosis lateral amiotrofik (SLA), salah satu penyakit neuron dalam sistem syaraf dimana sel-sel tertentu di dalam otak dan sumsum tulang belakang mati secara perlahan, melemahkan otot hingga menyebabkan kelumpuhan.
Wafatnya Mao Zedong

Perjalanan Mao Zedong sebagai Ketua Partai Komunis Cina

Image result for mao zedong
Mao Zedong / Mao Tse Tung (26 Desember 1893 – 9 September 1976) lahir di Shounan Provinsi Hunan, Cina tengah dalam keluarga petani kaya. Keluarga Mao Zedong terdiri atas lima anak laki-laki dan dua anak perempuan. Mao Zedong adalah yang tertua, lalu Zemin, serta  Zetan yang termuda adalah ketiga anak yang dapat bertahan. Mao Zedong pada masa kecilnya bertabiat keras dan suka membantah, akibatnya sering mendapat pukulan dari ayahnya yang sama-sama kerasnya. Sejak usia 17 tahun (1911), Mao telah meninggalkan rumah dan mengecap pendidikan modern yang sedang tren seperti hukum, perdagangan, militer, dan  jurnalistik sebelum akhirnya masuk akademik pelatihan guru. Setelah menyelesaikan pendidikannya sebagai guru, beliau bersama dengan beberapa rekannya pindah ke ibukota, dan di sana beliau bekerja sebagai penjaga perpustakaan di sebuah perpustakaan universitas di ibukota, Beijing selama 6 bulan. Selama 6 bulan tersebut, Mao banyak membaca buku-buku tentang ajaran Marxisme dan komunis. Tahun 1920, Mao mengakui ajaran Komunisme dan bercita-cita untuk menjadikan cina sebagai sebuah negara yang kukuh dan makmur. Tahun 1921, Mao bergabung dalam sebuah partai komunis cina (PKC) sebagai salah satu dari 12 pendiri yang memimpin cabang partai di provinsi Hunan. Tahun 1935, Mao berhasil memegang kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin partai dan berusaha menggantikan sistem pemerintahan partai Nasionalis pimpinan Chiang Kai-Shek. Hingga Pada akhirnya pada tanggal 1 oktober 1949, partai komunis Cina di bawah kepemimpinan Mao Zedong berhasil menguasai seluruh daratan cina. Peristiwa tersebut menandakan kemenangan Partai Komunis Cina terhadap Partai Nasionalis dalam perang saudara dan ditandai dengan penggagasan Republik Rakyat Cina (RRC). 9 September 1976, Mao Zedong meninggal akibat penyakit sklerosis lateral amiotrofik (SLA), salah satu penyakit neuron dalam sistem syaraf dimana sel-sel tertentu di dalam otak dan sumsum tulang belakang mati secara perlahan, melemahkan otot hingga menyebabkan kelumpuhan.
Mao Zedong memiliki peran yang sangat besar di dalam membawa perkembangan revolusi setelah negara Republik Rakyat Cina (RRC) mendapatkan kemerdekaan. Mao Zedong menyadari bahwa setiap ketertinggalan di dalam aspek pendidikan, industri, pendidikan, dan lain sebagainya hanya dapat diselesaikan dengan melaksanakan revolusi. Pada saat ini, negara Cina merupakan negara komunis terbesar di dunia. Mao Zedong disebut sebagai bapak revolusi terbesar di negara tersebut. Pada dasarnya, negara Cina atau disebut negara Tingkok, awalnya memiliki peradaban dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan di dalam kehidupan bermasyarakat, akan tetapi setelah di jajah oleh negara Jepang  dan negara lainnya, hal-hal tersebut memudar. Ketika Mao Zedong, memulai dan melaksanakan revolusi di negara Cina, tindakan tersebut membawa dampak yang sangat kuat terhadap politik dan perekonomian (Usman, 2009).
Pada dasarnya, Mao Zedong memiliki peran di dalam menegakkan kemerdekaan negara Republik Rakyat Cina. Mao Zedong dipercaya memiliki ide yang sangat baik di dalam memerhatikan segala perubahan di dalam hidup bermasyarakat, termasuk masyarakat yang bersikap kapitalis. Hal ini dapat terlihat di dalam cara dan setiap perubahan yang dilaksakakan di dalam lima tahun pertama memimpin negara tersebut sekitar tahun 1949-1954. Mao Zedong memiliki tindakan membawa perubahan secara mikro, membuat dan mengatur segala kehidupan bermasyarakat melalui UUD (Undang-undang dasar) dan secara makro, Mao dapat menggerakkan seluruh masyarakat secara aktif di dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuat. Hal ini membuat Mao Zedong menjadikan tokoh yang diperhatikan dan diperhitungkan di dalam membawa perubahan di Negara Republik Cina. Dasar pemikiran Mao Zedong sangat berdampak terhadap kepemimpinan berikutnya di dalam memimpin negara tersebut (Usman, 2009).
Mao Zedong adalah ketua pertama partai komunis yang membawa perubahan terhadap masyarakat Cina dan percaya bahwa setiap gerakan yang telah dilaksanakan dapat membawa perubahan menuju hal yang lebih baik. Mao bertindak sangat serius terhadap setiap orang yang sejalan dengan setiap kebijakan yang dilaksanakan di dalam kehidupan bermasyarakat. Pada masanya, Mao Zedong juga dipercaya dapat menyatukan orang yang bersebelahan dengan kebijakannya. Mao Zedong dikenal sebagai pemimpin yang memiliki karakter yang bertanggung jawab serta bersedia mendengarkan pendapat teman-teman di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Di bawah kepemimpinan Mao, Negara Cina menjadi masyarakat yang paling sosialis di bumi setelah Rusia pada waktu itu. Setiap kebijakan yang dilaksanakannya di dalam melaksanakan revolusi negara Cina menarik perhatian dunia karena keberhasilannya membawa bangkit masyarakat Cina melawan sistem kapitalis dan membawa Negara Cina menjadi masyarakat yang komunis (Usman, 2009).
Selama kepemimpinan Mao, beliau juga membangun relasi dengan masyarakat Cina yang berada di negara perantauan dalam mengembangkan setiap kebijakan yang dilaksanakan, khususnya dalam aspek ekonomi. Gerakan revolusi yang dilaksanakan oleh partai komunis disebut “gerakan lompatan jauh kedepan”. Mao Zedong melaksanakan gerakan revolusi sekaligus diberbagai bidang sehingga sistem kapitalis yang ada di dalam hidup masyarakat dapat hilang. Mao Zedong mempercayai bahwa perkembangan di berbagai bidang saling bergantung sehingga dapat melibatkan masyarakat secara luas. Tujuan utama gerakan lompatan jauh ke depan adalah mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa melalui bidang industri, sehingga masyarakat juga dapat terlibat secara aktif. Mao mampu menggerakkan massa yang basisnya adalah mahasiswa dalam menjalankan setiap kebijakannya. Mao Zedong juga memiliki ketegasan terhadap setiap orang yang menentang kebijakan yang dilakukan di dalam kehidupan bermasyarakat. Akibatnya, banyak tahanan yang meninggal tanpa adanya pengadilan (Usman, 2009).
Mao Zedong juga berusaha untuk membangun motivasi masyarakat, karena Mao percaya bahwa sistem revolusi yang dilaksanakan harus bersifat seimbang. Mao Zedong juga percaya bahwa sistem revolusi yang dilaksanakan bersifat berkesinambungan di dalam hidup masyarakat. Oleh karena itu, Mao Zedong berusaha mendidik masyarakat untuk memahami kebijakan yang dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat. Kebijakan yang dilaksanakan Mao Zedong dapat memberikan keuntungan secara langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, Mao Zedong merupakan tokoh yang sangat diperhatikan dan diperhitungkan dalam membawa revolusi terhadap masyarakat. 
Pada masa pemerintahan Mao Zedong, setiap kebijakan yang dilaksanakan menyerupai kebijakan birokrasi pada era Kekaisaran. Mao menetapkan kebijakan hukum publik di dalam melaksakan sistem yang telah ditetapkan. Setiap kebijakan yang dilaksanakan oleh Mao Zedong memberikan dampak bahwa pembayaran yang bersifat berlebihan kepada pemerintah. Mao Zedong juga menggunakan sistem jaringan di dalam mempertahankan jabatan yang sedang dijalankan. Salah satu tindakan yang dilaksanakan adalah mengadu domba jenderal yang ada di negara Cina yang bernama Lin dan Peng. Mao Zedong berpihak kepada Lin karena Lin mendukung setiap kebijakannya. Mao Zedong mengajak Lin untuk menjatuhkan pihak yang menentang otoritasnya. Sebagai hadiah untuk Lin, Mao Zedong memberikan gelar kepada Lin dengan sebutan rekan seperjuangan. Setiap perjuangan yang dilakukan oleh Lin hanya untuk memperkuat posisi Mao Zedong.  Sampai di suatu kondisi Mao Melihat bahwa Lin tidak dibutuhkan lagi dan tidak memberikan peran yang stategis dan menunjukk Zhiu Entai untuk menggantikan Lin. Akan tetapi Lin mengetahui kebijkan tersebut sehingga Lin berencana untuk mengkudeta pemerintahan Mao Zedong. Ide Lin tersebut dapat dengan cepat diketahui oleh Mao Zedong sehingga Lin tewas ketika ingin berangkat ke Uni Soviet (Haley. G. T., Haley. U., & Tan. C. T, 2004).

Prestasi Mao Zedong

Selama hidupnya, Mao Zedong tentunya tidak hanya memberikan dampak negatif yang merugikan. Ada beberapa prestasi juga yang ditorehkan olehnya dan dapat kita pelajari sebagai sesuatu hal positif yang ia miliki. Beberapa prestasi tersebut diantaranya adalah :
1.     Mao Zedong berhasil menjadi seorang pemimpin yang membawa Partai Komunis mencapai puncaknya meski ia lahir dari keluarga petani yang sederhana.
2.     Menjadi pemimpin militer dari Pasukan Merah yang dapat mengalahkan militer Kekaisaran Jepang yang menginvasi China pada Agustus 1940. 
3.     Memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949



Peran dan Pengaruh Mao Zedong Serta Perspektif Kristen


Image result for gambar mao zedong
Masa kepemimpinan Partai Komunis Mao Zedong 
Negara tiongkok adalah Negara yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tradisionalnya. Pada saat penjajahan Inggris dan Jepang, peradaban Cina mulai memudar (Usman, 2009, hal.103). Memudarnya peradaban tersebut diakibatkan oleh struktur dan sistem sosial yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat yang timbul akibat penjajahan yang terjadi. Pada masa ini, negara Cina disebutkan sebagai negara yang bodoh dan miskin (Harmini, & Nusyirwan, 2004). Hal tersebut sangat berbeda dengan kondisi negara Cina pada saat ini. Negara Cina telah menjelma menjadi salah satu negara yang mandiri dan mengalami loncatan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Berubahnya keadaan ekonomi serta sistem politik Cina tidak terlepas dari pengaruh pemikiran dan peran dari Mao Zedong.
Mao Zedong merupakan ketua komunis Cina yang memiliki peran utama dalam mendorong revolusi kebudayaan di Cina. Revolusi kebudayaan adalah gerakan yang dilakukan oleh masyarakat kalangan menegah kebawah untuk merombak struktur dan sitem sosial yang mengakar dalam diri masyarakat Cina (Usman, 2009). Revolusi kebudayaan yang dipelopori oleh Mao Zedong bergerak melalui jalur perekonomian dan juga politik. Oleh sebab itu Usman (2009) menyebutkan bahwa Mao Zedong memiliki peran dan pengaruh yang besar terhadap perekonomian dan sistem politik Cina. Selain menjadi pelopor terjadinya revolusi kebudayaan dalam bidang ekonomi dan politik Mao Zedong juga berperan dalam menggerakan program industri dan teknologi di Cina, pembentukan pengawal merah yang terdiri dari mahasiswa, serta membentuk gerakan lompatan jauh ke depan yang memiliki kebijakan untuk menggerakan revolusi dalam bidang industri, ekonomi, ideologi, dan politik.
Selain ketiga hal tersebut, Mao juga berperan dalam menyusun new democracy dan on coalition government yang berperan dalam mempersiapkan landasan pembangunan menuju negara sosialis industri modern, dalam menyelesaikan tugas dan masalah yang mendesak sehingga mengakibatkan perkembangan industri dan perkembangan aspek lain seperti pertanian, transportasi, pendidikan, menjadi pesat (Harmini, & Nusyirwan, 2004). Peran dan pengaruh Mao Zedong dalam membangun negara cina menjadi negara yang lepas dan bebas dari penjajahan serta paham kapitalis yang melekat melalui gerakan revolusi berdampak terhadap perubahan industri dan juga perekonomian negara tersebut. Kepemimpinan komunis Mao sangat mudah dalam merubah sistem politik dan ideologi yang ada. Hal ini berdampak posistif terhadap mudahnya monitoring perkembangan industri dan ekonomi negara. Akan tetapi revolusi yang berasal dari pemikiran Mao yang cenderung sentralistik memiliki pengaruh negatif terhadap kehidupan masyarakat Cina sebab masyarakat tidak memiliki ruang gerak otonom. Pada masa ini terjadi pembodohan masyarakat serta banyaknya tahanan yang meninggal tanpa dilakukan pengadilan (Usman, 2009). Dampak negatif lain yang dirasakan akibat pengaruh ide revolusi Mao yaitu timbulnya perebutan kelas dan struktur masyarakat yang berujung kepada perang saudara. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ide revolusi Mao Zedong ini justru membawa Negara Cina menuju perubahan sosial dalam berbagai aspek kehidupan bukan sekesar transformasi fisik akan tetapi juga mental masyarakat.
Revolusi Kebudayaan tidak pernah terlepas dari campur tangan Tuhan yang berkarya di dalamnya. Tuhan memakai Mao Zedong dalam mencetuskan sebuah revolusi kebudayaan di Cina sebagai titik balik bangkitnya negara Cina pada bidang ekonomi dan politik. Meskipun pada kenyataannya ide Mao Zedong di dalam revolusi Kebudayaan juga mengakibatkan pengaruh negatif seperti perang saudara, namun lebih banyak dampak  revolusi kebudayaan yang dirasakan baik di jaman sekarang ini. Setiap pemimpin yang ada di dunia adalah wakil Allah yang memiliki otoritas untuk memimpin rakyat atau bangsanya. Begitu pula dengan Mao Zedong yang Tuhan ijinkan untuk menjadi ketua Partai komunis dan Tuhan pakai untuk membangkitkan negara cina pada bidang politik dan ekonomi. Banyak cara yang Tuhan pakai untuk membawa suatu bangsa menjadi hidup yang lebih baik, seperti negara cina melalui konsep ide Mao Zedong dalam revolusi budaya. Berkembangnya bidang industri dan perekonomian pada masa Mao Zedong akibat dari revolusi kebudayaan menyebabkan negara Cina terus menampakan dirinya dan eksis menjadi negara yang mandiri dan mengalami loncatan ekonomi begitu pesat. Hal tersebut berdampak pada cara pandang dunia menjadi lebih baik terhadap cina begitu juga dengan cina memandang negaranya sendiri menjadi negara yang terbebas dari jeratan dan pengaruh negara lain. Setiap hal di dunia ini terjadi oleh karena seijin Tuhan begitu pula dengan Revolusi kebudayaan yang dicetuskan oleh Mao Zedong. Hal positif yang dapat diasakan sebagai berkat dari ide Mao Zedong dalam revolusi kebudayaan adalah selain Cina menjadi negara mandiri untuk dirinya sendiri, saat ini negara lain juga dapat merasakan hasil industri dan perekonomian Cina melalui setiap produk-produk yang dihasilkan cina yang dipasarkan dalam area global. 


Daftar Pustaka



Clements, Jonathan. (2006). Mao Zedong. London: Haus Publishing, [google book version] diakses dari https://books.google.co.id/books?id=fRYB37zBNt0C&printsec=frontcover&dq=mao+zedong&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjxtsCtyJXgAhVEro8KHVTkCvkQ6AEIHTAA#v=onepage&q=mao%20zedong&f=false pada tanggal 13 Januari 2019, jam 18.07 WIB.


Usman, A. R. (2009). Etnis Cina perantauan di Aceh. Jakarta: yayasan Pustaka Obor Indonesia [google book version] diakses dari https://books.google.co.id/books? id=oJTnDQAAQBAJ&pg=PA104&dq=pengaruh+mao+zedong&hl=jv&sa=X&ved=0ahUKEwiu85nF8fjfAhXGdn0KHQB7AAUQ6AEILDAB#v=onepage&q=pengaruh%20mao%20zedong&f=false pada tanggal 24 januari 2019 jam 23.14 WIB.

Harmini, S., & Nusyirwan. (2004). Konsep Revolusi kebudayaan Menurut Mao Zedong. Jurnal filsafat. Vol 14(2). Diakses dari https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/31340/18933 pada tanggal 24 Januari 2019 jam 23.11 WIB.

Haley. G. T., Haley. U., & Tan. C. T. (2004). The chinese tao of business: Rahasia Kesuksesan dan Keunggulan Strategi Bisnis Pengusaha Cina. Jakarta: Penerbit Hikmah. [google book version] diakses dari https://books.google.co.id/books?id=oJASrIt0eicC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false pada tanggal 24 Januari 2019 jam 23.05 WIB.

Hendrasah, A. (2007). 11 Macan asia musuh amerika. Yogyakarta: Galangpress Grup, [google book version] diakses dari https://books.google.co.id/books?id=095z9ErMyMAC&pg=PA57&dq=biografi+mao+zedong&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiA8Mvek_7fAhUHknAKHemDCzsQ6AEINzAC#v=onepage&q=biografi%20mao%20zedong&f=false pada tanggal 13 Januari 2019, jam 15.23 WIB.

Masruroh, Nur L. (2012). Runtuhnya sang penguasa dari kudeta hingga terbunuh. Jakarta: Raih Asa Sukses, [google book version] diakses dari https://books.google.co.id/books?id=lyuXCgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=runtuhnya+sang+penguasa&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiX7I6o35XgAhUY3o8KHYaGD9YQ6AEIKjAA#v=onepage&q=runtuhnya%20sang%20penguasa&f=false pada tanggal 13 Januari 2019, jam 18.07 WIB. 


Wicaksono, M. (2015). Republik Tiongkok. Jakarta: Elex Media Komputindo, [google book version] diakses dari https://books.google.co.id/books?id=0E5JDwAAQBAJ&dq=biografi+mao+zedong&source=gbs_navlinks_s pada tanggal 13 Januari 2019, jam 15.24 WIB.


Wicaksono, Michael. (2017). Republik rakyat cina: Dari Mao Zedong sampai Xi Jinping. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Dipetik Januari 20, 2019 dari https://books.google.co.id/books?id=W-I8DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=sejarah+kepemimpinan+mao+zedong&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiGpNL3xJXgAhVJi3AKHZLWCkEQ6AEIHDAA#v=onepage&q=sejarah%20kepemimpinan%20mao%20zedong&f=false

                                                                      


BBC. (2014). Mao zedong. Dipetik Januari 13, 2019, dari http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/mao_zedong.shtml,

Utomo, A.P. (2018). Biografi tokoh dunia: Mao Zedong, Bapak Pendiri Republik Rakyat Cina. Dipetik Januari 13, 2019, dari https://internasional.kompas.com/read/2018/09/07/22232021/biografi-tokoh-dunia-mao-zedong-bapak-pendiri-republik-rakyat-china?page=all




Biografi Mao Zedong

Foto kecil Mao  Zedong Mao Zedong / Mao Tse Tung (26 Desember 1893 – 9 September 1976) lahir di Shounan Provinsi Hunan, Cina ...